Gambar Sampul IPS · Bab 6 Pranata Sosial
IPS · Bab 6 Pranata Sosial
Muh Nur Rohman

24/08/2021 13:02:39

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Standar Kompetensi

Memahami pranata dan penyimpangan

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan bentuk-bentuk

hubungan sosial.

Mendeskripsikan pranata sosial

dalam kehidupan masyarakat.

Mendeskripsikan upaya pengendalian

penyimpangan sosial.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini kalian

diharapkan mampu:

1. mendeskripsikan pengertian pranata

sosial,

2. menjelaskan ciri-ciri fungsi dan tipe

pranata sosial,

3. menjelaskan jenis-jenis pranata

sosial, dan

4. mengemukakan fungsi dari masing-

masing jenis pranata sosial.

6

Bab

Pranata Sosial

134

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

Peta Konsep

Pranata sosial

Pranata

sosial

Keragaman

hubungan sosial

Pranata keluarga

Jenis-jenis pranata

sosial

Ciri-ciri pranata sosial

Pengertian pranata sosial

Tipe pranata sosial

Pranata pendidikan

Pranata ekonomi

Fungsi pranata sosial

Pranata agama

Pranata politik

135

Pranata Sosial

A Keragaman Hubungan Sosial –––––––––––––––––––

Kondisi masyarakat yang ada di Indonesia sangat beragam,

mulai dari keturunan, ras, penampilan

Þ

sik, budaya, bahasa,

serta tradisi yang biasa dianutnya. Semua kondisi yang beragam

tersebut sangat memengaruhi hubungan di antara mereka satu

dengan lainnya. Terkadang dengan adanya perbedaan tersebut,

kita merasa kesulitan untuk melakukan interaksi. Hal tersebut

bisa terjadi karena faktor adat yang tidak sama. Misalnya, ketika

kita berteman dengan orang berbeda suku bangsa dan agama

jelas kekompakan pun suatu saat akan terhambat, karena satu

sama lain memiliki sesuatu yang dianggap lebih baik oleh dirinya.

Maka dari itu terciptalah keragaman hubungan sosial di antara

masyarakat yang heterogen dengan bentuk yang berbeda-beda.

Ketika kita melakukan hubungan sosial, maka ada suatu

aturan yang sifatnya mengajak atau bahkan memaksakan agar

kita menjauhkan diri dari terjadinya disintegrasi. Sehingga,

kita dituntut agar mengadopsi nilai dan norma yang berlaku

pada setiap kelompok masyarakat yang memiliki tradisi serta

kebiasaan berbeda. Pada saat kita berada dalam lingkungan

budaya sendiri, tentu perilaku kita pun akan menyesuaikan

dengan kebiasaan yang sering kita anut. Sementara, ketika kita

bergaul di lingkungan lain, segala perilaku kita harus disesuaikan

dengan kebiasaan mereka. Sebagaimana yang kita kenal dalam

peribahasa, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung“.

Artinya, di mana kita hidup dan bergaul, perilaku kita harus

disesuaikan dengan aturan dari intsitusi atau lembaga yang

sangat berpengaruh di tempat itu.

Untuk mengatur hal demikian, setiap kelompok masyarakat

yang telah lama hidup dan berbudaya akan menciptakan sesuatu

rangkaian nilai dan norma. Sehingga nantinya akan dijadikan

sebagai suatu acuan dalam menjalankan dan mengatur tata

kehidupannya, dan terbentuklah yang dikatakan sebagai pranata

sosial.

Dalam kehidupan masyarakat, sudah tentu akan terjadi

berbagai proses sosial. Di dalam proses sosial tersebut terdapat

sejumlah perilaku yang ditampilkan oleh masing-masing indi-

vidu. Apalagi jika sistem nilai dan norma yang dianut tidak sama,

maka akan menimbulkan adanya subjektivitas terhadap perilaku

dari masing-masing kelompok. Seperti yang dikatakan di atas,

masing-masing individu dalam kelompoknya akan berperilaku

berbeda dengan di luar kelompoknya. Seorang individu juga

136

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

akan bertindak sesuai dengan status dan perannya. Dalam

pelapisan sosial yang berlainan pun setiap individu lain bertindak

tidak sama. Contohnya, ada seorang anak yang bergaul dengan

teman sebayanya. Gaya dan bicaranya tentu akan berbeda ketika

dia berhadapan dengan orang yang lebih tua. Begitu juga cara

bergaul kita dengan orang yang sudah lama dikenal, tentu akan

berbeda dengan orang yang baru dikenal. Berdasarkan uraian

dan contoh tersebut, kita dapat menyimpulkan ternyata setiap

kelompok yang berlainan budaya dan kebiasaan akan terdapat

keragaman hubungan sosial di antara mereka masing-masing.

Secara sederhana hubungan sosial dapat diartikan sebagai

suatu pergaulan hidup manusia dari berbagai tipe atau kelompok

yang terbentuk melalui interaksi sosial yang berlainan dalam

kehidupan masyarakat.

Sebenarnya, pada situasi masyarakat yang homogen pun selalu

terjadi keragaman hubungan sosial, apalagi pada kehidupan

masyarakat yang majemuk.

Dari adanya keragaman hubungan sosial tersebut akan ber-

dampak terhadap hal-hal berikut.

1.

Kesulitan dalam menyampaikan pesan, hal ini bisa terjadi

karena informasi yang didengar tidak jelas, sehingga terkadang

memerlukan waktu yang lebih lambat untuk memahaminya

dan menyampaikannya kepada orang lain.

2.

Kesulitan dalam berkomunikasi, karena selain isi pesan atau

informasi yang disampaikan, raut wajah dan sikap setiap

orang yang berlainan kelompoknya pasti akan berbeda.

3.

Kesulitan pada unsur sosiobudaya, hal ini terjadi karena

setiap kelompok yang berbeda tentu menggunakan bahasa

sebagai alat komunikasi yang berbeda pula.

Untuk melancarkan komunikasi dalam bergaul dengan

kelompok yang berlainan, maka diperlukan adanya keselarasan

dalam hubungan sosial. Adapun yang dimaksud dengan ke-

selarasan adalah suatu kondisi yang hubungan sosialnya berjalan

dengan tertib dan lancar menurut kaidah yang berlaku pada

setiap kelompok masyarakat. Untuk mewujudkan keselarasan

dalam hubungan sosial berawal dari sebuah perilaku, yaitu

sikap atau tindakan yang dianut dan biasa ditampilkan oleh

seseorang. Kemudian, keselarasan tersebut akan membentuk

pola perilaku yang diartikan sebagai corak dari hubungan yang

tetap dalam interaksi sosial, yang selanjutnya dapat dijadikan

model atau contoh oleh anggota kelompok. Semua tindakan

yang dilakukan oleh individu harus berpatokan pada ordernya,

yaitu kesatuan sistem nilai dan norma yang berkembang

137

Pranata Sosial

1 Pengertian Pranata Sosial –––––––––––––––––––––––––––––––

B Pranata Sosial –––––––––––––––––––––––––––––––––––

dan diakui kemampuannya oleh seluruh anggota kelompok.

Sehingga nanti akan terjadi keseragaman dalam berperilaku yang

dianggap benar dan berlangsung secara berkesinambungan atau

keajekan. Setelah semua anggota kelompok dapat berperilaku

seragam, berikutnya akan terjadi tertib sosial yang menuju pada

keselarasan. Keselarasan juga dapat diartikan sebagai suatu

kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur

yang merupakan hasil dari kesesuai hubungan sosial dalam

masyarakat.

Ada beberapa sikap yang harus dikembangkan dalam ke-

ragaman hubungan sosial menuju keselaran, antara lain:

-

mengembangkan sikap toleransi,

-

menghargai semua pendapat yang tidak sesuai dengan

pemikiran kita,

-

mematuhi sistem norma atau aturan yang berlaku,

-

menyesuaikan diri dengan tindakan yang biasa dilakukan

oleh sebagian besar kelompok yang dianggap benar atau

selaras, dan

-

memahami semua sikap dan tindakan serta pembicaraan

individu di luar kelompoknya.

Keberadaan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat

sangat erat kaitannya dengan kesepakatan masyarakat untuk

menjalankan sistem nilai dan norma. Karena pranata sosial

itu merupakan kesatuan sistem norma yang bertujuan untuk

mengatur semua tindakan anggota masyarakat dalam rangka

memenuhi kebutuhan pokok selama hidup menjadi anggota

masyarakat. Sistem norma yaitu aturan atau patokan untuk

berperilaku yang pantas atau sesuai. Sedangkan berkaitan

dengan kebutuhan pokok, kita bisa mengartikan sebagai semua

kebutuhan yang mendasar baik secara biologis, sosial, ataupun

ekonomi yang dirasakan setiap manusia.

Pihak-pihak yang menyusun pranata sosial tidak lain ialah

sekumpulan orang atau tokoh yang sangat berperan dalam

masyarakat, dan ini sangat erat kaitannya dengan lembaga atau

institusi. Dalam pengertian lain, terkadang

pranata sosial

sering

disamaartikan dengan

institusi sosial

.

138

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

2 Ciri-Ciri Pranata Sosial –––––––––––––––––––––––––––––––––––

Berikut ini ada beberapa ahli yang memberikan batasan

tentang pranata sosial.

Menurut

Soerjono Soekanto

, pranata sosial adalah himpun-

an norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu

kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

Leovold von wise

dan

Becker

mengatakan, bahwa pranata

sosial adalah jaringan proses hubungan antara manusia dan

antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu, serta

pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu

atau kelompoknya.

Sementara,

Mac Iver

dan

Charles H.

Page

membatasi

de

Þ

nisi pranata sosial, yaitu suatu tata cara atau prosedur yang

telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam

kelompok maupun antarkelompok.

Pada umumya semua pranata sosial yang berlaku pada

suatu kelompok masyarakat memilik ciri-ciri sebagai berikut.

a.

Memiliki simbol tersendiri yang lahir dari pikiran dan

perilaku yang terwujud dalam aktivitas kehidupannya.

Penggunaan simbol tersebut dilakukan untuk menandai

kekhasan sebagai identitas atau jati diri di tengah-tengah

kelompok yang lain. Misalnya dalam

sebuah aktivitas keagamaan masing-

masing umat pemeluk agama akan me-

miliki simbol masing-masing. Misalnya

seorang

perempuan

muslim

pada

umumnya memiliki simbol penampilan

berkerudung. Sebuah pasangan keluarga

yang baru umumnya memiliki simbol

berupa pernikahan, atau setiap negara

memiliki ciri khas berupa kenampakan

budaya atau alam wilayah masing-

masing, atau bendera yang satu sama

lain berbeda. Bendera tersebut tentu

memiliki makna yang sangat penting bagi

kelompok masyarakat yang ada dalam

negara tersebut.

b.

Pada umumnya pranata sosial berlaku

dalam beberapa generasi, sehingga usia-

nya kemungkinan lebih tua dibanding-

kan dengan anggota masyarakat yang

menganutnya. Misalnya aturan dalam

Gambar 6.1

Monumen Nasional (Monas)

merupakan kenampakan buatan yang men-

jadi ciri NKRI

(Sumber: Encarta)

139

Pranata Sosial

3 Fungsi Pranata Sosial ––––––––––––––––––––––––––––––––––––

kehidupan

beragama

sudah

terbentuk

sebelum indivudu yang menganut agama

tersebut lahir.

c.

Pranata sosial memiliki tradisi yang merupa-

kan gabungan dari beberapa unit budaya,

yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis.

Maksudnya suatu aturan tidak mungkin

berdiri sendiri tanpa ada sub-subaturan

yang

berasal

dari

ketentuan-ketentuan

pokok yang lebih ringan dan rinci, sehingga

terintegrasi

dalam

suatu

kesamaan

konsensus

dalam

kelompok.

Misalnya

aturan pada setiap suku bangsa tentang

perkawinan dan masalah warisan ternyata

berbeda-beda.

d.

Pranata sosial memiliki tata tertib sendiri, yang sebenar-

nya merupakan bagian dari tradisi. Contohnya dalam

penyelenggaran pendidikan di sekolah. Masing-masing

lembaga memiliki hak untuk membuat aturan dan tata

tertib yang mengarahkan semua anggota yang berada di

lingkungan sekolah berperilaku sesuai dengan yang di

harapkan.

e.

Semua pranata sosial memiliki tujuan baik yang sifatnya

umum maupun khusus. Maksudnya, semua tindakan yang

dilakukan terencana dan terarah pada suatu keinginan,

baik individu maupun kelompok. Sebagai contoh, setiap

pemerintah mengadakan kebijakan yang berbeda sesuai

dengan tujuan masing-masing.

f.

Pranata sosial yang dijalankan dalam suatu kelompok selalu

memiliki peralatan yang dipakai untuk mencapai tujuan

yang telah direncanakan. Contohnya dalam suatu lembaga

pendidian sekolah pasti harus memiliki bangunan, lapangan,

serta buku dan peralatan lain yang menunjang kelancaran

pendidikan.

Dalamkehidupanbermasyarakat tentunya terdapatbeberapa

pranata sosial. Seperti yang telah diuraikan di atas, pranata sosial

ini tidak diberlakukan semata-mata tanpa ada tujuan dan fungsi

tertentu. Adapun fungsi dari pranata sosial yang berlaku dalam

kehidupan masyarakat antara lain seperti berikut.

Gambar 6.2

Pernikahan adat Sunda

(Sumber: Dokumen Penerbit)

140

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

4 Tipe Pranata Sosial ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

dan lembaga keuangan tentunya berfungsi mengatur kehidupan

ekonomi masyarakat. Ajaran agama tertentu semuanya bertujuan

mengatur ketertiban umat dalam menjalankan aktivitas agama

masing-masing. Negara sebagai pranata politik berfungsi untuk

mengoordinasikan segenap aspirasi rakyatnya melalui lembaga-

lembaga perwakilan rakyat.

b.

Fungsi Laten

Fungsi laten diartikan sebagai fungsi yang sifatnya tidak

tampak atau tersembunyi. Maksudnya, tujuan dari pelaksanaan

pranata sosial tidak disadari oleh semua anggota kelompok yang

terikat oleh suatu pranata sosial. Misalnya, menjaga keutuhan

kelompok dan membina keharmonisan dalam kelompoknya.

Sebagai contoh, seseorang yang menikah bukan semata-mata

untuk membuat dan membentuk keluarga baru melainkan

menutup rasa malu dan khawatir kalau-kalau tidak menikah

dikatakan sebagai orang yang tidak laku.

Karena begitu banyaknya pranata sosial yang berperan

dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, maka kita juga

perlu memahami beberapa tipe pranata sosial. Menurut

Gillin

pengelompokan pranata sosial ini dapat dibedakan atas:

a.

Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial terdiri atas:

1)

Crescive institution

, artinya lembaga sosial yang tidak

sengaja dibentuk tetapi tumbuh dan berkembang dalam

kehidupan masyarakat. Contohnya, pengaturan hak

milik, sistem perkawinan, dan penganutan terhadap

salah satu agama.

Gambar 6.3

Seorang anak diharapkan berperilaku

seperti yang diajarkan orang tuanya

(Sumber: Encarta)

a.

Fungsi Manifes

Fungsi manifes maksudnya adalah

fungsi nyata yang dapat terlihat, baik

dalam bentuk perilaku atau tradisi serta

materi yang dihasilkan dari penerapan

pranata tersebut. Adapun maksudnya

adalah pranata sosial berfungsi untuk

mengajak

dan

menyadarkan

semua

anggota agar berperilaku sesuai dengan

yang diharapkan kelompoknya. Misalnya,

seorang anak dalam keluarga diharapkan

berperilaku seperti yang diajarkan oleh

orang dewasa yang ada dalam keluarga

tersebut. Pranata ekonomi, seperti pasar

141

Pranata Sosial

2)

Enacted institution,

artinya pranata sosial yang sengaja

dibentuk dalam masyarakat untuk menangani suatu

permasalahan yang timbul dalam kondisi tertentu.

Contohnya, penentuan aturan utang-piutang, pen-

didikan, atau kepentingan yang lain sehingga menimbul-

kan suatu konsekuensi yang lainnya.

b.

Berdasarkan sistem nilai yang diterima oleh masyarakat,

pranata sosial terdiri atas:

1)

Basic institution

, yaitu pranata yang sangat penting

untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan

tata tertib dan aturan yang

telah terjadi dalam masyarakat.

Contonya, terbentuknya ke-

luarga.

2)

Subsidiary institution,

yaitu pra-

nata yang dianggap kurang

penting tetapi masih diber-

lakukan

dalam

kehidupan

bermasyarakat. Contohnya me-

ngenakan pakaian bagus ketika

ke pesta, atau mengadakan

rekreasi pada saat santai.

c.

Berdasarkan fungsinya, pranata sosial terdiri atas:

1)

Coperative institusion,

yaitu pranata sosial yang berfungsi

untuk menghimpun pola, serta tata cara perilaku yang

diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya,

dalam kegiatan industri dibiasakan menggunakan

peralatan dengan benar dan bekerja cepat.

2)

Regulative institution,

yaitu pranata sosial yang bertujuan

mengawasi kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat. Contohnya, hukum yang dilembagai oleh

kejaksaan atau pengadilan.

d.

Berdasarkan sudut penerimaan anggotanya, pranata sosial

terdiri atas:

1)

Approved institution,

artinya pranata sosial yang kehadir-

annya dapat diterima oleh masyarakat. Contohnya,

pendidikan melalui kegiatan agama atau persekolahan.

2)

Unsanction institution,

artinya pranata sosial yang

kehadirannya ditolak oleh anggota masyarakat pada

umumnya. Contohnya, aturan membunuh, tata cara

mencuri, tata cara menipu orang lain, cara memalsukan

tanda tangan, dan berkorupsi.

Gambar 6.4

Mengenakan pakaian bagus untuk

menghadiri pesta

(Sumber: Encarta)

142

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

C Jenis-Jenis Pranata Sosial –––––––––––––––––––––––

1 Pranata Keluarga –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

e.

Berdasarkan penyebarannya, pranata sosial terdiri atas:

1)

General institution,

artinya pranata sosial yang aturannya

dikenal dan diketahui oleh seluruh anggota masyarakat

baikpenganutnya maupunbukanpenganutnya. Contoh-

nya, beberapa aturan dalam agama.

2)

Restricted institution,

artinya pranata sosial yang arti-

nya diketahui oleh segelintir anggota pengikutnya

dalam kelompok tertentu saja tanpa diketahui secara

global oleh masyarakat umum. Contohnya, kelompok

kepercayaan tertentu.

Unsur terkecil dalam kelompok manusia adalah keluarga.

Pada umumnya, keluarga terdiri atas dua orang atau lebih yang

memiliki berbagai fungsi dalam memenuhi kebutuhan manusia.

Keluarga dibentuk melalui perkawinan yang diselenggarakan

dengan berbagai kegiatan upacara adat. Setelah terbentuk

keluarga, manusia menjadi berkembang. Menurut

Amrose

,

keluarga diartikan sebagai kelompok sosial yang terdiri atas dua

orang atau lebih yang memiliki ikatan darah atau adopsi, dan

ditunjukkan dengan ciri-ciri berikut.

a.

Umumnya terdiri atas dua anggota atau lebih (misalnya,

suami-istri, ayah, ibu dan anak-anak).

b.

Setiap hubungan di antara anggota keluarga selalu didasar-

kan atas tanggung jawab.

c.

Hubungan didasarkan atas ikatan darah atau adopsi.

Pada

kenyataannya,

keluarga

tidak hanya terdiri atas ayah, ibu, dan

anak. Tetapi juga terdiri atas kerabat

lain, seperti kakek, nenek, paman,

keponakan, dan sepupu yang akan

membentuk

keluarga

inti

(

nuclear

family

) danselanjutnya bisa membentuk

sebuahklanatau kelompok kekerabatan

yang besar.

Seorang individu yang lahir dan

mengalami proses sosialisasi dalam

sebuah kelompok masyarakat dinamakan dengan

keluarga

orientas

i. Keluarga yang terbentuk melalui perkawinan dan

menghasilkan anak-anaknya disebut

keluarga prokreasi

, tetapi

Gambar 6.5

Sebuah keluarga besar

(Sumber: Encarta)

143

Pranata Sosial

sebenarnya keanggotaan individu dalam keluarga diawali dalam

keluarga orientasi.

Sebagai sebuah pranata dalam kehidupan sosial, pranata

keluarga memiliki ciri sebagai berikut.

a.

Unit sosial yang tercipta melalui kegiatan perkawinan dan

adopsi.

b.

Pada umumnya, semua anggota keluarga hidup bersama

di bawah satu atap, yang sering dikatakan sebagai rumah

tangga.

c.

Semua anggota keluarga memiliki peranan yang berbeda.

d.

Pemelihara suatu kebudayaan bersama.

Pranata keluarga pada umumnya dibentuk melalui proses

perkawinan yang ditujukan untuk menjalankan dan menyelesai-

kan beberapa fungsi dan tugas yang nantinya dapat dilanjutkan

dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun fungsi pranata keluarga

adalah sebagai berikut.

a.

Fungsi reproduksi,

yang artinya

keluarga dapat melanjutkan dan

memperpanjang generasi dengan

cara

memperoleh

keturunan.

Fungsi ini pada umumnya ter-

tumpu pada aktivitas seksual

antara seorang istri dan suaminya,

sehingga

dapat

menghasilkan

konsepsi kehamilan dan melahir-

kan seorang anak. Kehadiran

bayi sebagai anggota keluarga baru menjadikan orang tua

seolah memiliki harapan untuk keturunan generasi pada

masa yang akan datang sehingga sebagian besar keluarga

merasa bangga ketika mereka memperoleh anak. Tetapi

apabila secara biologis sebuah keluarga tidak mampu

menghasilkan keturunan, maka ada beberapa upaya untuk

tetap memperoleh seorang anak. Misalnya, memungut

atau mengadopsi seseorang untuk diangkat dan dijadikan

sebagai anak dalam keluarganya.

b.

Fungsi biologis,

sering juga dikatakan sebagai fungsi afeksi

artinya memberikan kebutuhan biologis dan emosional.

Jadi, keluarga merupakan tempat kebutuhan biologis bisa

dipenuhi. Rasa kasih sayang akan terwujud setelah terbentuk

keluarga. Ini juga biasanya berkaitan dengan pembentukan

sikap seorang individu. Selain itu, sifat dan peran seseorang

akan diharapkan dalam sebuah keluarga.

Gambar 6.6

Keturunan diperoleh dari aktivitas

seksual antara suami-istri

(Sumber: Encarta)

144

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

2 Pranata Pendidikan –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

c.

Fungsi sosialisasi,

artinya proses terbentuknya sikap dan

kepribadian seseorang dalam menanggapi informasi yang

kemungkinan bisa digelutinya dalam masyarakat. Keluarga

juga dapat menunjukkan peran seseorang. Kemudian,

seorang anak yang lahir dari sebuah keluarga mereka akan

mempelajari pola tingkah laku, keyakinan, dan yang lainnya.

Sehingga dia bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan

yang lebih luas.

d.

Fungsi proteksi,

artinya keluarga sebagai tepat bernaung

semua anggotanya yang kemungkinan dapat melindungi

diri dari berbagai ancaman yang dapat membahayakan.

Akibatnya, semua anggota merasa nyaman ketika dia

berada dekat dengan keluarganya. Sebagai contoh, jika

dalam sebuah keluarga ada anggotanya yang sakit, maka

orang lain sebagai kerabatnya akan ikut membantu untuk

merawatnya. Kemudian, apabila seorang suami pulang

kerja lalu masuk rumah dan di rumahnya ada anak dan istri,

sudah tentu suami tersebut merasa nyaman dan kondisi

kejiwaannya menjadi tenang.

Pendidikan merupakan suatu proses yang terjadi me-

lalui interaksi sosial, yang nantinya dapat bertujuan untuk

menyadarkan diri seseorang akan lingkungan dan kepercayaan

dirinya. Proses ini sangat berperan ketika seorang individu dapat

e.

Fungsi ekonomi,

artinya sebuah

keluarga secara langsung ataupun

tidak langsung dapat berperan

sebagai sarana pemenuhan ke-

butuhan ekonomi. Untuk me-

menuhi semua kebutuhannya,

maka setiap anggota keluarga

bertanggung jawab untuk men-

dapatkan

pekerjaan

terutama

orang tua. Misalnya ayah, bahkan

tidak sedikit istri yang membantu

suaminya atau anak-anak yang

bekerja membantu orang tuanya.

f.

Fungsi kontrol

,

artinya keluarga sebagai

pengendali

keinginan dan hasrat manusia dalam kehidupannya. Semua

anggota keluarga diajarkan untuk menjalankan peran

dan mempertahankan atau menginginkan statusnya yang

sesuai.

Gambar 6.7

Ayah bekerja mencari nafkah agar dapat

memenuhi kebutuhan keluarga

(Sumber: Encarta)

145

Pranata Sosial

dihantarkan kepada suatu kebudayaan tertentu. Sebenarnya,

pranata pendidikan ini lahir sejak semua indivudu untuk per-

tama kalinya melakukan proses sosialisasi.

Pranata pendidikan ini pun merupakan salah satu pranata

sosial terpenting. Apalagi ketika kehidupan keluarga dan

masyarakat sudah kompleks dengan berbagai permasalahan

yang rumit sehingga kebutuhan akan pengetahuan dan teknologi

terjadi dengan begitu pesatnya. Pola dan sistem pendidikan

yang dilakukan dalam kelompok masyarakat terdiri atas pen-

didikan formal yang artinya ada lembaga persekolahan yang

menyelenggarakannya dari mulai jenjang TK, SD, SMP, SMA/

SMK sampai Perguruan Tinggi.

Sementara, pendidikan nonformal berupa pendidikan

luar sekolah yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga

keterampilan dalam bidang pendidikan luar sekolah (PLS),

dan pendidikan informal. Biasanya dilakukan oleh keluarga,

perkumpulan, atau organisasi tertentu untuk mengembangkan

kualitas sumber daya manusia (SDM).

Sebagai pranata sosial, pendidikan memiliki peranan yang

sangat berarti sebagai manifes (bentuk nyatanya) adalah sebagai

berikut.

a.

Membantu seseorang untuk mengembangkan potensi

yang ada pada dirinya. Dengan

kemampuan yang ada seorang

individu akan lebih mampu untuk

mengembangkan

potensinya.

Misalnya, seseorang yang punya

bakat bernyanyi, kemudian dia

mengikuti kursus vokal dan dia

kemungkinan mampu menjadi

penyanyi profesional yang ter-

kenal, dengan kualitas vokal yang

bagus ketika dia bernyanyi.

b.

Sarana pemindahan atau per-

warisan

kebudayaan.

Dalam

proses

pembelajaran,

seorang

individu yang menjadi siswa akan

mendapatkan pengetahuan dari

gurunya sehingga secara langsung

pengetahuan yang dimiliki oleh

guru akan diwariskan kepada

siswanya.

c.

Mempersiapkan

peranan

dan

status sosial yang diharapkan

Gambar 6.8

Kiri ke kanan

Beyonce, Shania Twain, bawah

Britney Spears

(Sumber: Encarta)

146

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

oleh seseorang. Peranan yang diharapkan oleh seseorang

tidak lain ialah peranan yang sesuai dengan ketentuan yang

berlaku, yang masing-masing peranan tersebut tentunya

disesuaikan dengan statusnya. Contohnya, jika seseorang

ingin mendapatkan status dengan gelar tertentu, pasti harus

melalui proses pendidikan tertentu.

d.

Memberi landasan penilaian terhadap ideologi. Semakin

tinggi pendidikan yang dialami oleh seorang individu,

informasi yang diterima tentunya semakin banyak. Sehingga

mengakibatkan lebih kuatnya ideologi yang sedang atau yang

akan dianut oleh individu tersebut. Hal ini terjadi karena

pemahaman terhadap nilai dan norma semakin sempurna.

Ia semakin mengerti terhadap sesuatu yang dianggap benar

dan dianggap penting.

e.

Merangsang

untuk

menumbuh-

kan sikap demokrasi, mengeluar-

kan pendapat serta berkomunikasi

dengan orang banyak.

f.

Meningkatkan kemampuan dalam

menguasai

teknologi

serta

me-

ngembangkan

riset-riset

ilmiah.

Riset-riset atau penelitian ini di-

kembangkan untuk mencari ilmu

pengetahuan yang baru atau bahkan

melahirkan berbagai penemuan baru

yang bermanfaat untuk memenuhi

kebutuhan hidup orang banyak.

Gambar 6.9

Seseorang yang ingin memperoleh gelar tertentu harus melalui

proses pendidikan

(Sumber: Dokumen Penerbit)

Gambar 6.10

Seorang peneliti sedang melakukan uji

coba tumbuh kembang beberapa tumbuhan dengan

sistem hidroponik

(Sumber: Encarta)

147

Pranata Sosial

3 Pranata Ekonom

i ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Semua manusia tentu selalu berupaya untuk mendapatkan

suatu benda atau jasa untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Ketika mereka berusaha untuk mendapatkan hal

tersebut tidak dilakukan secara sembarangan, tetapi harus

mengikuti pola atau aturan yang berlaku. Karena demikian,

maka muncullah sesuatu yang kita katakan sebagai pranata

ekonomi. Pranata ekonomi merupakan pranata yang menangani

masalah kesejahteraan material, mengatur cara-cara produksi-

distribusi-konsumsi akan barang dan jasa yang menjadi sarana

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Pranata ekonomi muncul ketika seorang individu mem-

butuhkan sesuatu yang tidak ada pada diri dan kelompoknya.

Sehingga timbul usaha untuk mendapatkan sesuatu barang atau

jasa tersebut. Sebagai contoh, ketika kita memiliki beras dan

memerlukan lauk, maka timbul dalam pemikiran kita untuk

menukarkan sebagian beras dengan lauk kepada orang yang

memilikinya. Lama-kelamaan proses pertukaran barang ter-

sebut semakin kompleks dan semakin rumit. Apalagi terdapat

ketidaksamaan nilai antara satu barang dengan barang yang

lain. Untuk hal itu, maka disusunlah suatu aturan yang dapat

menjadikan seseorang mampu memiliki sesuatu yang diingin-

kannya, misalnya dengan sistem pertukaran atau pembelian.

Menurut

Kornblum

pranata ekonomi difokuskan pada

pokok bahasan tentang pasar dan pembagian kerja, perubahan

pekerjaan dan berkaitan dengan dunia usaha. Tetapi pada

pokoknya pranata ekonomi tetap saja berkaitan dengan kegiatan

dan tata cara produksi, distribusi, serta konsumsi.

a.

Kegiatan Produksi

Dalam pranata ekonomi, kegiatan produksi berkaitan

dengan tata cara untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang

dibutuhkan oleh orang banyak. Semakin banyak jumlah penduduk,

sistem produksi pun semakin kompleks. Adapun beberapa bentuk

tata cara dalam kegiatan produksi seperti berikut.

Selain beberapa fungsi di atas, secara tidak nyata pendidikan

pun dapat memberikan dampak terhadap kepribadian seorang

individu, misalnya:

-

memperlambat pendewasaan, artinya selama masa pen-

didikan dia seolah bertingkah seperti anak-anak;

-

mengurangi pengawasan dan pengendalian dari orang tua;

-

mempertahankan sifat dan sistem kelas sosial.

148

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

b.

Kegiatan Distribusi

Sebelum barang yang dibutuhkan sampai kepada tangan

individu terdapat sebuah kegiatan penyaluran barang dan jasa,

kegiatan tersebut dikenal dengan kegiatan distribusi. Adapun

kegiatan dalam menyalurkan barang dan jasa ini terdiri atas tiga

cara yaitu sebagai berikut.

1)

Resiprositas

, yaitu pertukaran secara timbal-balik antara

barang dan jasa yang diperkirakan memiliki nilai yang sama,

terdiri atas:

a)

resiprositas umum

, yaitu pertukaran barang yang dilaku-

kan dengan cara menentukan nilai barang yang terlihat

pada waktu transaksi;

b)

resiprositas berimbang

, yaitu tukar-menukar barang dan

jasa yang dilakukan dengan menentukan cara pasti

untuk nilai barang yang ternilai pada saat penyerahan

dan penerimaan barang/jasa; dan

c)

mekanisme pemerataan

, yaitu kewajiban sosial seseorang

atau kelompok untuk menyalurkan , sehingga terdapat

pemerataan barang atau jasa yang dibutuhkan.

1)

Berburu dan meramu, yaitu usaha manusia dengan cara

mengumpulkan dan mencari bahan-bahan makan dari

lingkungan yang ada di sekitarnya.

2)

Bercocok tanam, yaitu memproduksi makanan dengan

cara membuat media tumbuh bagi suatu tanaman dalam

sebidang lahan, dari mulai ladang berpindah, tanaman

kering sampai dengan persawahan yang menggunakan

sistem irigasi.

3)

Beternak dan memelihara ikan.

4)

Membuat produk melalui kegiatan industri.

5)

Menciptakan ide dan keterampilan di bidang jasa.

Gambar 6.11

Para petani sedang menanam padi di

sawah

Gambar 6.12

Industri mobil

(Sumber: Encarta)

(Sumber: Encarta)

149

Pranata Sosial

2)

Redistribusi

,yaitubentukpertukar-

an dan penyaluran barang yang

masuk ke suatu kawasan pasar,

lalu disalurkan kembali kepada

orang yang membutuhkannya.

3)

Pertukaran pasar

, yaitu perpin-

dahan

barang

dari

pemilik

yang satu kepada calon pemilik

berikutnya dengan prinsip me-

nentukan kesepakatan harga ber-

dasarkan kekuatan penawaran

dan permintaan.

c.

Kegiatan Konsumsi

Konsumsi berarti serangkaian atau salah satu bentuk

pemakaian barang dan jasa oleh sesorang untuk menutupi

kekurangannya, sehingga akan didapat kepuasan dalam meraih

kesejahteraan.

Sebagai sesuatu yang dapatmengatur kehidupanbermasyarakat,

pranata ekonomi dapat memberikan fungsi antara lain:

1)

memberi pedoman untuk mendapatkan barang dan jasa;

2)

menentukan tata cara pertukaran barang dan jasa;

3)

mengetahui tentang pengaturan dan penetapan sistem

penghargaan atau nilai barang;

4)

membuat peraturan atau patokan cara dan model peng-

upahan;

5)

menentukan kebijakan dalam mempekerjakan tenaga kerja;

6)

mengatur tindakan manusia dalam memanfaatkan sumber

daya.

4 Pranata Agam

a –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Istilah agama sering kali digunakan ketika mempelajari

sesuatu yang berhubungan dengan keyakinan terhadap Tuhan.

Terkadang, sebutan bagi Tuhan dalam setiap keyakinan beragama

adakalanya berbeda-beda. Agama juga sering diidentikkan

dengan istilah

religi

, yang berarti suatu sistem terpadu antara

keyakinan dan praktik yang berkaitan dengan hal-hal yang

dianggap sakral dan suci. Dalam kehidupan beragama pun

seseorang diajak dan diarahkan untuk memahami kehidupan

lain yang abstrak, tidak bisa tergambarkan oleh siapa pun, yaitu

akhirat

. Dengan hadirnya kepercayaan atau agama ini kehidupan

seseorang akan lebih terbina dan terarahkan.

Gambar 6.13

Perpindahan barang dari penjual ke

pembeli berdasarkan kesepakatan harga

Sumber: Encarta

150

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

Emmile Durkheim

mengatakan bahwa agama adalah suatu

sistem terpadu yang terdiri atas keyakinan dan praktik yang

berhubungan dengan hal-hal suci dan kepercayaan. Praktik

tersebut mampu mempersatukan semua orang yang beriman ke

dalam suatu komunitas moral yang dinamakan dengan

umat

.

Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan, bahwa

pranata agama diartikan sebagai suatu sistem keyakinan yang

penting bagi masyarakat yang telah dirumuskan dan diikuti atau

dianut secara luas, serta dipandang sebagai hal yang perlu untuk

melakukan sesuatu yang dianggap benar.

Sebagai sebuah pranata dalam kehidupan,

pranata agama memiliki karakteristik sebagai

berikut.

1)

Kepercayaan,

setiap agama pasti memiliki

keyakinan atau kepercayaan terhadap

sesuatu, misalnya kepercayan terhadap

sang Pencipta. Umat Islam menganggap

Tuhannya adalah Allah swt. Sementara,

sebutan bagi Tuhan oleh umat-umat yang

lain pun masih banyak.

2)

Simbol

agama,

pada

kehidupan

ber-

agama sering sekali terdapat hal yang

mudah diidenti

Þ

kasi, sehingga kita bisa

mengenal dan menyimpulkan seseorang

atau kelompok terhadap agama tertentu.

Misalnya,

seorang

wanita

berjilbab

sudah barang tentu dia beragama Islam,

jika

dilihat

dari

penampilan.

Selain

penampilan, ada pula benda atau perilaku

yang menjadi simbol keagamaan.

3)

Praktik

keagamaan,

komunitas

umat

beragama

pasti

menjalankan

praktik

sesuai dengan keyakinan dan peraturan

pada agama tertentu. Dengan praktik

keagamaan tersebut, setiap orang yang

memeluk

agama akan merasa lebih

yakin dan tangguh terhadap agama yang

dianutnya. Paling tidak cara ini bertujuan

untuk menghormati sang Pencipta(sembah

Hyang), atau dengan kata lain dikenal

dengan

ibadah

. Sebagai contoh, umat Islam

melakukan salat, puasa Ramadan, dan

umat Kristiani melakukan kebaktian.

Gambar

6.14

Masjid

Istiqlal

Jakarta,

merupakan salah satu simbol keagamaan umat

Islam

(Sumber: Encarta)

Gambar

6.15

Umat

Kristiani

sedang

melakukan kebaktian

(Sumber: Encarta)

151

Pranata Sosial

4)

Umat beragama,

setiap agama akan berkembang karena ada

pengikutnya. Ketika sekelompok orang menganut sistem

keyakinan yang sama, mereka akan memiliki rasa kebersama-

an yang tinggi, sehingga tergabung pada sebuah kelompok

yang dinamakan dengan umat. Atau istilah kelompok umat

beragama ini sering juga disebut dengan

jemaah

. Dalam

satu sistem keyakinan pun terkadang terdapat beberapa

kelompok jemaah sesuai dengan organisasi keagamaan

yang mereka yakini. Sebenarnya keyakinan mereka sama,

tetapi diikuti oleh umat yang berbeda-beda. Contoh pada

umat Islam dikenal dengan istilah

majelis taklim

, atau dalam

agama lain seperti Kristen ada keanggotaan bagi suatu gereja

tertentu, begitu juga umat-umat beragama yang lainnya.

5)

Pengalaman keagamaan,

tindakan yang dianggap benar

menurut keyakinan agamanya dinamakan pengalaman

keagamaan, sehingga seseorang akan merasa ibadahnya

sempurna ketika melewatkan pengalaman tersebut.

Ada beberapa fungsi yang dominan dalam pranata

agama, terutama dalam mengatur kehidupan umatnya: mem-

bantu pencarian identitas moral dan spiritual; memberikan

penafsiran untuk menjelaskan keberadaan manusia dan yang

menciptakannya; meningkatkan kehidupan sosial yang harmonis;

memberikan pedoman bagi manusia untuk berhubungan dengan

Tuhan; dan memberi contoh pola perilaku yang ajek pada tatanan

kehidupan yang layak.

5 Pranata Politik ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Politik dapat diartikan sebagai aneka kegiatan manusia dalam

suatu sistem pemerintahan yang menyangkut proses pelaksanaan

kebijakan. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan manusia dalam

posisi dan porsinya sebagai anggota suatu kelompok masyarakat.

Setiap kehidupan manusia pasti memerlukan kebijakan yang

dirumuskan sebelumnya. Tidak semua orang mampu menentukan

dan menerapkan kebijakan tersebut. Pada umumnya, orang yang

paling mampu untuk menentukan kebijakan ini ialah mereka

yang memiliki kesempatan untuk menguasai dan memengaruhi

orang lain. Misalnya dalam keluarga, terkadang ada satu anggota

yang mampu berperan untuk memengaruhi anggota keluarga

yang lainnya. Begitu juga dalam kehidupan masyarakat yang

lebih luas dan dibatasi oleh wilayah administratif tertentu. Untuk

menjalankan hal tersebut, maka dibentuklah suatu aturan yang

dikatakan sebagai pranata politik.

152

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

Schoerl

menyebutkan bahwa pranata politik adalah lembaga

yang mengatur dan memelihara tata tertib untuk mendamaikan

pertentangandanmemilihpemimpinyangberwibawa.Sementara,

Kamanto Seonarto

membatasi pengertian politik yaitu badan

yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan

wewenang, yang meliputi kekuasaan legislatif, eksekutif, dan

yudikatif, serta petugas keamanan nasional dan organisasi partai

politik. Kemudian, pengertian politik menurut

Kornbluma

yaitu

perangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada

pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pranata

politik berarti seperangkat sistem yang mengacu pada aturan

pembentukan wewenang di suatu wilayah yang dijalankan

oleh lembaga atau badan-badan tertentu dan memiliki syarat

kemampuan untuk mengatur kehidupan berorganisasi dalam

masyarakat.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh

Montesque

yaitu

Trias Politica

, bahwa kekuasaan politik terdiri atas

lembaga

eksekutif

yang fungsinya adalah menjalankan kebijakan dalam

penyelenggaraan kehidupan berorganisasi. Contoh dalam ke-

hidupan bernegara ini diduduki oleh jabatan seorang presiden.

Lembaga legislatif

artinya adalah organisasi yang berwenang

untuk merumuskan aturan perundang-undangan yang akan

dijadikan sebagai acuan penentu kebijakan. Contohnya adalah

DPR dan MPR. Dan

lembaga yudikatif

yang merupakan pihak-

pihak yang secara hukum memiliki wewenang untuk mengawasi

pelaksanaan semua kebijakan yang dirumuskan, contohnya

adalah Mahkamah Agung dan Kejaksaan.

Selain ketiga lembaga tersebut dalam pelaksanaan pranata

politik diperlukan juga pihak-pihak yang berkaitan dengan

keamanan dalam penyelenggaraan kehidupan beroganisasi

masyarakat atau negara ini dinamakan dengan militer, contohnya

adalah Polisi dan TNI. Serta berbagai perkumpulan dan organisasi

yang berfungsi untuk menyalurkan aspirasi setiap anggota

masyarakat. Ini dinamakan dengan partai politik.

Fungsi pranata politik dalam kehidupan masyarakat, sebagai

berikut.

a.

Melembagakan norma melalui undang-undang.

b.

Melaksanakan aturan yang disepakati.

c.

Menyelesaikan kon

ß

ik dan meningkatkan upaya perdamaian

menuju integrasi bangsa.

d.

Melindungi warga masyarakat dari kesewenang-wenangan

bangsa lain.

153

Pranata Sosial

Rangkuman

1.

Keberadaan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat sangat erat

kaitannya dengan kesepakatan masyarakat untuk menjalankan sistem

nilai dan norma karena merupakan kesatuan sistem norma yang

bertujuan untuk mengatur semua tindakan anggota masyarakat dalam

rangka memenuhi kebutuhan pokok selama hidup menjadi anggota

masyarakat.

2

Ciri-Ciri Pranata Sosial

a.

Memiliki simbol tersendiri yang lahir dari pikiran dan perilaku

yang terwujud dalam aktivitas kehidupannya.

b.

pranata sosial berlaku dalam beberapa generasi

c.

Pranata sosial memiliki tradisi yang merupakan gabungan dari

beberapa unit budaya, yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis.

d.

Pranata sosial memiliki tata tertib sendiri,

e.

Semua pranata sosial memiliki tujuan baik yang sifatnya umum

maupun khusus.

f.

Pranata sosial yang dijalankan dalam suatu kelompok selalu

memiliki peralatan yang dipakai untuk mencapai tujuan yang telah

direncanakan

3.

Pranata social mempunyai fungsi:

a.

mengajak dan menyadarkan semua anggota agar berperilaku sesuai

dengan yang diharapkan kelompoknya

b.

menjaga keutuhan kelompok dan membina keharmonisan dalam

kelompoknya.

4.

Jenis-Jenis Pranata Sosial

a.

Pranata Keluarga, yaitu sistem tingkah laku dalam kehidupan

sosial suatu keluarga.

b.

Pranata Pendidikan, yaitu sistem tingkah laku atau aturan-aturan

resmi yang mengatur kehidupan sosial dalam sebuah lembaga

pendidikan.

c.

Pranata Ekonomi, yaitu sistem tingkah laku yang menangani

masalah kesejahteraan material, mengatur cara-cara produksi-

distribusi-konsumsi akan barang dan jasa yang menjadi sarana

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

d.

Pranata Agama, suatu sistem keyakinan yang penting bagi

masyarakat yang telah dirumuskan dan diikuti atau dianut secara

luas, serta dipandang sebagai hal yang perlu untuk melakukan

sesuatu yang dianggap benar.

154

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

U

ji Kemampuan

A.

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1.

Keragaman hubungan sosial dalam kehidupan masyarakat dapat terjadi

karena adanya ....

a.

perbedaan budaya

c.

perbedaan bentuk rumah

b.

perbedaan tingkat pendapatan

d.

perbedaan bentuk wilayah

2.

Salah satu dampak dari adanya keragaman hubungan sosial yaitu pada unsur

sosial budaya, terutama ....

a.

budaya

c.

ekonomi

b.

keturunan

d.

bahasa

3.

Suatu cara untuk mencapai keselarasan dalam keragaman hubungan sosial

ialah ....

a.

bertindak adil

b.

mengembangkan toleransi

c.

mencela orang lain

d.

memberi penghargaan kepada orang yang kebih pandai

4.

Suatu kondisi dikatakan tertib dan teratur sesuai dengan nilai dan norma yang

berlaku untuk menjalankan hubungan sosial dinamakan dengan ….

a.

interaksi sosial

c.

struktur sosial

b.

proses sosial

d.

keselarasan sosial

5. Sebenarnya istilah pranata sosial berasal dari istilah asing, yaitu ….

a.

pranata socialization

c.

social interaction

b.

social institution

d.

instansi socialism

6. Pada dasarnya pranata sosial lahir karena adanya ….

a.

keinginan individu untuk mengubah statusnya

b.

kehendak untuk melakukan semua peran yang baik

c.

upaya untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia

d.

pertentangan yang semakin kompleks dalam kehidupan masyarakat

7.

Dalam sebuah pranata sosial, simbol yang menjadi ciri umumnya mengacu

kepada….

a.

pola pikir dan perilaku

b.

kekhasan tingkah laku sebagai identitas kelompok

c.

sarana untuk menjalankan nilai dan norma

d.

tata-tertib yang merupakan tradisi tertulis

8.

Sebuah pranata sosial yang tidak sengaja tumbuh dalam kehidupan masyarakat

dinamakan dengan ….

a.

cooperative institution

c.

basic institusion

b.

cressive institution

d.

approved institution

155

Pranata Sosial

9.

Subsidiary institution

berarti pratata sosial yang ....

a.

lahir dengan direncanakan oleh kelompok masyarakat

b.

memelihara hal-hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat

c.

mengkaji hal-hal yang sering dilakukan oleh masyarakat tetapi dirasa

kurang penting

d.

menghimpun semua pola perilaku yang diperlukan oleh kehidupan ber-

sama

10. Berikut ini ada beberapa kegiatan dalam sebuah pranata:

-

perlindungan,

-

perawatan keturunan,

-

hubungan darah/persaudaraan, dan

-

organisasi sosial terkecil.

Dari pernyataan di atas, umumnya pranata sosial itu mengacu kepada ….

a.

pranata keluarga

c.

pranata ekonomi

b.

pranata politik

d.

pranata pendidikan

11. Sebenarnya keluarga juga tidak harus melalui tindakan perkawinan untuk

mendapatkan keanggotaan yang baru tetapi juga dapat melalui ….

a.

perceraian

c.

pembunuhan

b.

adopsi

d.

perbudakan

12. Fungsi afeksi dalam sebuah keluarga antara lain ….

a.

memenuhi kebutuhan makanan dan pakaian

b.

mendidik anak untuk disiplin

c.

membantu orang tua untuk mendapatkan penghasilan

d.

memberi belaian kasih sayang

13. Sebuah keluarga menginginkan adanya keturunan untuk meneruskan budaya-

nya, karena keluarga memiliki fungsi ….

a.

biologis

c.

sosialisasi

b.

afeksi

d.

reproduksi

14. Sesuatu yang dijadikan sebagai sumber penyusunan pranata agama ialah ….

a.

gerakan dalam ibadah

c.

kitab suci

b.

seruan tokoh agama

d.

contoh upacara ritual

15. Pada dasarnya pranata agama bertujuan untuk ….

a.

menciptakan ketertiban hukum

b.

memenuhi kebutuhan

c.

memercayai adanya Tuhan

d.

membimbing dan mengajak untuk mengamalkan sebuah keyakinan

16. Hal yang termasuk pengalaman keagamaan ialah ….

a.

mimpi bertemu dengan malaikat

b.

melaksanakan salat tahajud pada tengah malam

c.

melakukan ibadah haji

d.

menyiapkan sesajen untuk nenek moyang

156

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

17. Untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia maka dalam kehidupan sosial

tercipta pranata ….

a.

ekonomi

c.

pendidikan

b.

politik

d.

agama

18. Berikut ini merupakah kegiatan distribusi ….

a.

menjual barang eceran

b.

mengolah benda yang dibutuhkan oleh masyarakat

c.

memakai atau menggunakan barang

d.

menciptakan keterampilan sebagai jasa untuk orang lain

19. Pendidikan yang diperoleh di SD, SMP atau SMA merupakan ….

a.

pendidikan informal

c.

pendidikan formal

b.

pendidikan sektoral

d.

pendidikan institusional

20. Bagian dari organisasi yang mengatur masalah pelaksanaan kebijakan ialah

….

a.

yudikatif

c.

legislatif

b.

eksekutif

d.

militer

B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!

1.

Sebutkan beberapa tindakan yang perlu dikembangkan dalam menghadapi

keragaman hubungan sosial!

2.

Apa yang dimaksud dengan pranata sosial menurut Soerjono Soekanto?

3.

Jelaskan fungsi nyata dari pranata sosial!

4.

Sebutkan tipe pranata sosial berdasarkan sudut fungsinya!

5.

Jelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan keluarga!

6.

Sebutkan fungsi sosialisasi dalam sebuah keluarga!

7.

Bagaimana pengertian agama menurut Emille Durkheim?

8.

Berikan contoh simbol dalam pranata agama!

9.

Mengapa pendidikan dapat mengubah atau mempertahankan status seorang

individu?

10. Sebutkan beberapa fungsi pranata politik!